BLANTERWISDOM101

PRILAKU KONSUMEN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Senin, 11 Januari 2021

 


PRILAKU KONSUMEN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Mengidentifikasi Perilaku Konsumen

Manusia tentu tidak lepas dari pemenuhan kebutuhan. Semakin berkembangnya jaman,menuntut masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan sehingga perputaran penjualan barang dan jasa semakin terlihat jelas.Hal tersebut tidak terlepas dari konsmen sebagai pihak yang menggerakkan roda alur ekonomi tersebut.Perilaku konsumen menurut shiffman dan kanuk (2000) adalah perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari,membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkandapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. sebagai contoh sederhananya adalah ketika masyarakat ingin membeli buah. Antara buah impor dan buah lokal.Tidak jarang masyarakat sebagai konsumen yang lebih memilih untuk membeli buah impor daripada buah lokal. 

Alasannya cukup sederhana, yaitu karena harga buah impor lebih murah dibandingkan dengan buah lokal.Harga murah memang selalu berhasil menarik minat konsumen. Namun sebenarnya ada alasan mengapa harga buah lokal lebih mahal daripada buah impor. Buah lokal biasanya tergantung musim sehingga petani hanya bisa memanen dalam waktu tertentu saja.Belum lagi terkendala beberapa hal seperti musim pancaroba yang membuat produksi buah menjadi terhambat. Akibatnya proses distribusi menjadi lambat dan bisa jadi akibat adanya kendala sarana, pajak dan yang lainnya sehingga membuat penjual akhirnya mematok harga buah yang lebih mahal.Dalam mengkonsumsi barang dan jasa tentu disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.konsumen juga memiliki kriteria sendiri dalam perilaku konsumen,dikenal dengan istilah wujud perilaku konsumen yaitu : 1. Personal Konsumer Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaanya sendiri. 2. Orgazational Consumer Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Dalam melakukan pembelian sebuah produk,konsumen memiliki beberpa faktor yang mendorong konsumen dalam membeli sebuah barang yaitu : 

a. Faktor-Faktor Kebudayaan 

  1. Budaya Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
  2. Sub Budaya Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompokkebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis.
  3. Kelas Sosial Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. 

b. Faktor-Faktor Sosial 

  1. Kelompok Referensi Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. 
  2. Keluarga Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadapperilaku pembeli. 
  3. Peranan dan Status Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya. 

c. Faktor-Faktor Pribadi

  1. Usia dan Tahap Daur Hidup Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubahselama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang berhubungan dengan usianya. 
  2. Pekerjaan Dengan adanya kelompok-kelompok pekerjaan, perusahaan dapatmemproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu. 
  3. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk.
  4. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut menentukan perilaku pembelian. 
  5. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan setiap orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri. 

d. Faktor-Faktor Psikologis 

  1. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untukmengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhanitu.
  2. Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. 
  3. Belajar Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individuyang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. 
  4. Kepercayaan dan Sikap. Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian


Konsep Pengembangan Produk

Menurut Daryanto (2013: 45) bahwa proses produksi sangat memerlukan kegiatan perencanaan dan pengembangan produk yang dilakukan secara terus-menerus (berkelanjutan). Pengembangan produk itu sendiri perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  • Apakah perusahaan akan mengurangi atau bahkan menambah jenis produk tertentu.
  • Apakah kegunaan produk perlu ditambah?
  • Apakah atribut produk seperti kemasan, bahan yang digunakan, ukuran dan lainnya perlu diganti?
  • Perusahaan perlu memperhitungkan berapa jumlah masing-masing produk yang akan dihasilkan?
  • Perusahaan juga perlu menghitung mengenai harga pokok dan harga jual produk tersebut.

Proses perencanaan dan pengembangan produk adalah tahapan yang saling terkait, berurutan dan tidak dapat dipisahkan. Tujuan dari kegiatan perencanaan dan pengembangan produk yaitu mendorong suatu perusahaan untuk terus meningkatkan keuntungan yang diperoleh atau mempertahankan keuntungan yang telah diperoleh.

Menurut Simamora (2011: 25) produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial. Produk baru dapat diartikan sebagai berikut :

  • Produk asli yaitu betul-betul produk baru
  • Produk yang disempurnakan
  • Produk yang dimodifikasi
  • Produk dengan merk baru

Ciri-ciri produk baru adalah:

  1. Produk tersebut merupakan inovasi baru produk yang fungsinya sama dengan produk yang sudah ada contohnya televisi menggantikan bioskop dan radio dan plastik menggantikan pembungkus tradisional (kertas dan daun)
  2. Pengganti produk lama tetapi berbeda penggunaannya seperti susu instant berbeda dengan susu cair
  3. Produk imitasi adalah barang baru tapi bukan barang baru bagi konsumen contohnya mie instant

Proses Pengembangan Produk

Menurut Huryati (2015: 78) proses pengembangan produk yaitu terdiri dari langkah-langkah berikut ini:

a. Strategi produk baru

Tahapan ini mengaitkan tahap pengembangan produk baru pada tujuan departemen pemasaran, unit bisnis strategi ini harus berdampingan dengan tujuan yang diharapkan.

b. Menghasilkan gagasan

Gagasan produk baru diperoleh dari banyak sumber baik dari konsumen, pegawai, distributor, pesaing serta pakar konsultan.

c. Penyaringan gagasan

Upaya memilih gagasan inovatif sebagai bahan uji coba produk alternatif dari berbagai sumber.

d. Analisa Bisnis

Analisa bisnis digunakan untuk menghitung kemungkinan keberhasilan dan kegagalan suatau bisnis.

e. Pengembangan

Tahap pengembangan ini dipilih beberapa ide yang telah ada yang dianggap lebih menguntungkan.

f. Uji coba pemasaran

Mengenalkan produk dan program pemasaran secara terbatas guna mengetahui reaksi para konsumen dalam kondisi pasar tertentu. Dalam hal ini uji coba digunakan untuk menilai stretegi alternatif mengukur aspek bauran pemasaran secara bersamaan

g. Komersialisasi

Tahap akhir pengembangan dari produk baru adalah tahap Komersialisasi. Pada tahap ini semua fasilitas sudah disiapkan baik produksi maupun pemasaran. Peluncuran produk baru harus dikoordinasikan oleh semua elemen yang ada dalam perusahaan, sehingga tujuan dari produk baru dapat tercapai.


Analisis Bisnis dalam Pengembangan Produk

Analisis bisnis untuk konsep produk lebih detail daripada penyaringan produk untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari ide tersebut dalam menghasilkan laba. Menurut Abdullah & Tantri (2016: 67) Beberapa faktor yang dipertimbangkan yaitu :

a. Proyeksi permintaan

Terkait dengan hubungan harga atau penjualan; potensi penjualan jangka pendek dan jangka panjang; kecepatan pertumbuhan penjualan; musiman; tingkat pembelian kembali; intensitas saluran.

1) Rencana Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Rencana pemasaran yang disusun suatu perusahaan, tidak terlepas dari rencana kegiatan perusahaan secara menyeluruh, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun untuk jangka panjang.

  • Perencanaan pemasaran jangka pendek (short range planning), yaitu rencana pemasran yang disiapkan untuk periode satu tahun atau beberapa tahun yang sifatnya relatif pendek.
  • Perencanaan jangka sedang atau menengah (intermediate planning) kecil atau sedang serta jenis usaha yang memerlukan pemasaran yang cepat adalah 1 sampai dengan 5 tahun.
  • Perencanaan jangka panjang (long range planning) bagi jenis usaha biasa di atas 5 sampai dengan 10 tahun, bagi usaha yang memerlukan studi yang lama diatas 30 tahun.

2) Perencanaan Tahunan dan Lima Tahunan

  • Perencanaan pemasaran tahunan

Perencanaan pemasaran tahunan waktunya relatif sangat pendek, yaitu 1 tahun. Masalah perencanaan tahunan ini meliputi tentang periklanan, daerah operasi pemasaran, pembelian barang-barang dan sebagainya. Perencanaan tahunan adalah pedoman utama perusahaan dengan cakupan kegiatan pemasaran bagi produk tertentu dalam 1 tahun.

  • Tujuan perencanaan tahunan diantaranya sebagai berikut :

  1. Penetapan semua sasaran dan budget
  2. Penetapan sasaran dan budget untuk daerah-daerah pemasaran
  3. Penetapan sasaran dan budget produk

Penetapan sasaran ini dilakukan oleh manajer produksi untuk mendorong pembuatan produk yang lebih baik. Agar tujuan perencanaan pemasaran tahunan tercapai.

  • Perencanaan pemasaran jangka panjang

Perencanaan ini mempunyai periode 3, 5, 10, sampai 25 tahun lamanya. Perusahaan mengalami permasalahan jangka panjang yang cukup luas, seperti perluasan pabrik, masalah produksi, masalah pasar, dan sebagainya.

b. Proyeksi biaya

Analisis dari Break Event Point (BEP) berguna untuk melihat jangka waktu dari pengembalian modal atau investasi usaha. Minimal, dalam proses produksi suatu perusahaan harus dapat menghasilkan atau menjual produknya, hal tersebut untuk menghindari resiko kerugian. Suatu kondisi yang menunjukkan perusahaan tidak menderita rugi dan tidak mendapatkan keuntungan (titik impas), disebut dengan BEP. Perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila nilai dari BEP lebih tinggi daripada total unit yang dihasilkan, di mana harga BEP harus mempunyai nilai yang relatif kecil dibanding harga yang berlaku saat ini.

c. Persaingan

Persaingan terkait dengan pangsa pasar jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dan pesaing; kekuatan dan kelemahan pesaing; pesaing potensial; kemungkinan strategi kompetitif dalam menanggapi produk baru oleh perusahaan. Agar produk baru berhasil dan disenangi oleh para konsumen, maka pengembangannya perlu ditangani oleh :

  1. Komite perencanaan produk baru.
  2. Departemen produk baru.
  3. Manager produksi.
  4. Manager pemasaran dan penjualan.
  5. Manager keuangan.


Sumber-Sumber Informasi untuk Produksi dalam Pengembangan Produk

Informasi-informasi dari berbagai sumber sangat diperlukan oleh perusahaan terkait dengan proses produksi, agar perusahaan dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga produk tersebut bisa diterima di pasar. Menurut Kotler & Keller (2012: 44), sumber informasi dapat berasal dari:

a. Informasi dari bagian pemasaran dan penjualan produk

Informasi yang diperoleh dari bagian pemasaran dan penjualan produk dapat berasal dari para konsumen, misalnya tentang keinginan konsumen terhadap bentuk kemasan, warna, bahan produk dan sebagainya.

b. Informasi dari bagian pembukuan/akuntansi

Informasi yang diperoleh dari bagian pembukuan atau bagian akuntansi yaitu mengenai biaya produksi (bahan, asesoris, atribut, dan lain sebagainya). Perusahaan dapat menentukan harga pokok dan harga jual yang dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, berdasarkan biaya-biaya produksi yang sudah ditentukan.

c. Informasi dari bagian riset keadaan pasar :

Infromasi harga juga dapat diperoleh melalui riset harga yang dilakukan oleh perusahaan ataupun pihak lain yang dipilih perusahaan untuk melakukan riset mengenai harga produk di pasar. Berdasarkan hasil riset harga, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan apakah harga produk ditetapkan sama dengan harga pasar atau lebih tinggi.

d. Informasi dari distributor

Distributor dapat memberikan informasi yang berasal dari konsumen, yaitu mengenai keluhan-keluhan konsumen terhadap kualitas produk yang masih rendah, penampilan produk yang kurang menarik, dan sebagainya.

e. Informasi dari Media masa

Informasi juga dapat diperoleh melalui media massa seperti misalnya berasal dari media cetak (koran) maupun media elektronik (TV, Radio). Media massa memberikan informasi terkait dengan perusahaan pesaing yang sedang melakukan promosi terhadap produknya.


Langkah-Langkah Mengubah Ide Menjadi Sebuah Produk

Menurut Kotler & Amstrong (2012: 76), langkah-langkah dalam mengubah ide atau gagasan menjadi sebuh produk yaitu sebagai berikut:

a. Dokumentasikan

Buatlah foto terbaik dari karya anda, pelajari cara membuat foto atau gambar untuk iklan. Cetaklah brosur semenarik mungkin dengan diawali dengan sedikit cerita tentang asal usulnya pembuatan, manfaat ataupun cerita lainnya. Buat Iklan melalui website, handphone dan lain-lain.

b. Menelitinya

Ide yang sudah kita miliki selanjutnya kita teliti untuk dikembangkan, apakah ide tersebut realistis dan bisa dijalankan sesuai dengan hobi, minat, bakat dan kemampuan.

c. Membuat prototipe

Prototipe adalah simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, simulasi model ini harus bersifat representative dari produk akhirnya.

d. Pasarkan karya anda. 

Untuk memasarkan barang anda dapat dilakukan dengan :

  • Mengikuti basar atau pameran
  • Titip jual di toko sekitar
  • Media Online

Pertimbangan dalam Pengembangan Produk Baru

Pada saat sebuah produk yang ada di pasaran ada pada tahap “kedewasaan”, maka para pengusaha harus bangkit untuk memanfaatkan keuntungan yang didapatkan dari produk yang ada pada tahap tersebut guna menciptakan ide produk baru untuk dikembangkan lebih lanjut. Produk baru tersebut yang nantinya diharapkan dapat menggantikan produk lama yang telah berada pada tahap penurunan.


Share This :

0 Post a Comment