Siklus Daur Hidup Produk
1. Konsep Siklus Daur Hidup Produk
Sebuah produk juga mempunyai suatu siklus atau daur hidup seperti makhluk hidup. Siklus daur hirup produk atau Product Life Cycle (PLC), merupakan riwayat produk yang digambarkan pada suatu grafik, sejak produk tersebut dikenalkan ke pasar hingga produk tersebut ditarik kembali dari edaran pasar. PLC memberikan pemahaman kepada pemasaran tentang pergerakan suatu produk.
Tjiptono (2008: 105) menyatakan bahwa PLC mempunyai empat tahapan yaitu introduction, growth, maturity, dan decline.
2. Karakteristik Tahap-Tahap dalam Siklus Daur Hidup Produk
Tahapan PLC memiliki karakteristik dan tujuan pemasaran yang disajikan seperti gambar di bawah ini.
Gambar : Siklus Daur Hidup Produk
Tabel : Karakteristik dalam sikulus daur hidup produk
Perusahaan dapat menyusun rencana dan strategi pemasaran yang tepat, dengan mengenali berbagai peluang serta kelemahan dari setiap tahap dari siklus daur hidup produk yang menjadi sasaran perusahaan.
3. Latar Belakang Siklus Daur Hidup Produk Bisa Terjadi
Penjelasan mengenai latar belakang adanya siklus daur hidup produk berdasarkan pada konsep perilaku konsumen yang disebut dengan Proses Adopsi Konsumen. Proses ini biasanya memerlukan waktu. Setelah produk tersebut berada di pasar untuk jangka beberapa waktu, maka pada umumnya produk baru tersebut akan dikenal oleh masyarakat, kemudian dengan bertahap masyarakat baru menerima produk tersebut. Kotler dan Amstrong (2012: 40) membagi lima tahapan dari proses adopsi konsumen, yaitu:
a. Awareness (kesadaran), kondisi di mana konsumen tidak mempunyai informasi tentang suatu produk yang baru, namun konsumen sudah mengetahui bahwa ada produk baru.
b. Interest (Perhatian), suatu kondisi di mana konsumen mempunyai dorongan untuk memperoleh informasi tentang produk tersebut.
c. Evaluation (Penilaian), suatu kondisi di mana konsumen memperhitungkan keuntungan serta resiko yang akan diperoleh ketika produk tersebut dicoba.
d. Trial (Pencobaan), yaitu konsumen memutuskan untuk mencoba produk baru sedikit demi sedikit.
e. Adopsi, adalah proses pengambilan keputusan oleh konsumen apakah akan menggunakan produk baru tersebut secara tetap.
Proses Adopsi Konsumen ini berpengaruh terhadap konsep PLC. Apabila produk yang masih baru dipasarkan, maka perusahaan harus berupaya untuk mempengaruhi konsumen agar konsumen mempunyai ketertarikan yang selanjutnya mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.
4. Pengukuran Siklus Daur Hidup Produk
Perusahaan harus dapat menentukan di mana posisi produknya dalam PLC, hal tersebut agar sebuah perusahaan mampu menyusun strategi pemasaran dengan tepat sasaran. Mengidentifikasi posisi produk dalam tahapan siklus daur hidup produk, berdasarkan pada tiga hal berikut:
- Volume penjualan
- Tingkat perubahan volume penjualan
- Laba/rugi
5. Tahapan dalam Siklus Daur Hidup Produk
a. Tahap perkenalan (introduction)
Perkenalan merupakan tahapan yang pertama dalam siklus daur hidup produk, di mana dalam tahap ini mempunyai ciri-ciri seperti misalnya perkembangan volume pasar lambat, tingkat persaingan yang masih kecil, tingkat kegagalan relatif timggi, tingkat penjualan yang masih rendah, tingginya biaya produksi dan pemasaran, serta terbatasnya saluran distribusi.
Tingkat laba yang diperoleh perusahaan juga masih rendah karena tingginya biaya produksi dan biaya pemasaran, serta rendahya tingkat penjualan. Namun harga produk yang ditetapkan relatif tinggi karena perusahan belum mampu memproduksi secara efisien dan efektif.
Distributor tidak bersedia untuk menanggung risiko dalam menjual produk yang masih baru hal tersebut menyebabkan biaya promosi pada tahap perkenalan relatif tinggi. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan untuk promosi sangat tinggi karena bertujuan bukan hanya untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk yang ditawarkan, melainkan juga untuk menarik minat distributor.
Perusahaan dapat menyusun sebuah strategi pemasaran terhadap tahap perkenalan dengan tujuan guna membangun kesadaran konsumen terhadap produk dan menstimulasi konsumen agar mencoba produk tersebut.
Pada tahap perkenalan perusahaan dapat menetapkan harga dengan dua cara yaitu:
1) Pertama, yaitu harga produk ditetapkan tinggi agar dapat menutupi biaya-biaya produksi.
2) Kedua, mendapatkan penerimaan pasar yang cepat dengan menetapkan harga barang yang rendah.
b. Tahap pertumbuhan (growth)
Apabila tahap perkenalan sudah dilewati oleh produk dengan baik, maka tahap selanjutnya yang akan dilewati oleh produk yaitu tahap pertumbuhan. Tahap pertumbuhan itu sendiri dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:
1) Rapid Growth
Tingkat penjualan perusahaan melonjak pesat pada tahap ini, karena produk sudah diterima dan disukai di pasar. Perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran pada tahap ini dengan tujuan untuk menciptakan pangsa pasar. Kegiatan periklanan dalam promosi difokuskan kepada media massa dengan tujuan untuk memaksimalkan jangkauan informasi produk kepada pelanggan.
Akan tetapi perusahaan tetap perlu mencari dan menggumpulkan informasi mengenai para pesaingnnya dan perusahaan perlu menemukan segmen pasar baru. Hal tersebut, dikarenakan kesempatan di pasar lama secara betahap berkurang akibat semakin banyaknya pesaing yang berdatangan.
Strategi-strategi yang diterapkan pada tahapan ini meliputi menyempurnakan produk dengan menambah atau membuat model yang baru, mengembangkan segmen pasar baru, menambahkan saluran distribusi, dan sebagainya.
2) Slow Growth
Penjualan masih meningkat pada tahap ini, namun pertumbuhan penjualan mengalami penurunan. Perusahaan sudah dapat menjangkau sebagian besar pasar, karena mayoritas konsumen sudah menggunakan produk tersebut. hal tersebut mendorong perusahaan untuk memperbarui produknya dengan harapan dapat mempertahankan tingkat penjualannya.
Perusahaan merencanakan strategi pemasaran yang difokuskan untuk mempertahankan dan memperkuat posisi perusahaan di pasar, sekaligus untuk membangun loyalitas pelanggan dan distributor. Pada tahap ini, banyak pesaing yang meninggalkan pasar sehingga menyebabkan intensitas pesaingan menjadi berkurang, sehingga jumlah produk yang ada di pasar jumlahnya berkurang.
Distributor berperan penting dalam tahap ini, disebabkan produk yang terdapat ditingkat eceran bisa menghasilkan penjualan yang teratur. Oleh karena itu, sasaran dari kegiatan promosi perusahaan bergeser dari konsumen ke distributor.
c. Tahap kedewasaan (maturity)
Tingkat penjualan tertinggi perusahaan biasanya berada pada tahap kedewasaan ini. Namun, penjualan pada tahap kedewasaan ini sangatlah rentan terhadap adanya gejolak perubahan perekonomian. Tiga jenis tingkatan pada tahap kedewasaan meliputi:
1) Growth maturity, di mana pertumbuhan penjualan berangsur-angsur berkurang dikarenakan saluran distribusi masih yang lama, dan tidak dapat menambah saluran distribusi baru.
2) Stable maturity, tingkat penjualan perusahaan berubah menjadi mendatar disebabkan karena pasar sudah mulai jenuh.
3) Decaying maturity, tingkat penjualan mengalami penurunan dan konsumen mulai berpindah ke produk lain.
Pada tahap kedewasaan terdapat dua strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan yaitu:
1) Defensive strategy,
Tujuan dari strategi ini adalah perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar dari pesaing. Perusahaan dapat memodifikasi bauran pemasaran agar meningkatkan penjualan. Penekanan strategi bertahan terletak pada biaya produksi dan menghilangkan kekurangan produk.
2) Offensive strategy,
Penekanan strategi ini terletak pada langkah perusahaan guna memperoleh rangking penjualan yang lebih tinggi. Perusahaan dapat memodifikasi produk dengan merubah karakteristik produk yang dapat menarik minat konsumen, melalui penawaran terhadap manfaat baru dari produk tersebut.
d. Tahap Penurunan (Decline)
Tahap terakhir yang akan dilewati oleh suatu produk adalah penurunan (decline). Tahap penurunan terkait dengan penjualan produk dapat disebabkan oleh penurunan selera konsumen, perubahan teknologi dan sebagainya. Perusahaan dapat memutuskan untuk bertahan atau meninggalkan konsumennya.
Bagi perusahaan yang masih bertahan, tahap penurunan dapat memberikan keuntungan, karena perusahaan dapat melayani konsumen-konsumen yang ditinggalkan oleh para perusahaan pesaing.
Perusahaan dapat memilih beberapa alternatif jalan keluar yang berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta. Alternatif-alternatif tersebut sebagai berikut :
- Perusahaan dapat menempati posisi persaingan yang baik dengan menambah investasi.
- Perusahaan dapat merubah produk atau mencari manfaat baru dari produk tersebut.
- Perusahaan perlu mencari pangsa pasar baru.
- Meninggalkan konsumen yang tidak memberikan keuntungan
- Menambah investasi bagi kelompok konsumen yang masih setia serta memberikan keuntungan.
- Perusahaan menjual aset perusahaan dan meninggalkan usaha tersebut
0 Post a Comment